Minggu, 17 Februari 2013

PetualanganSaya di Citalang, KecamatanTegalwaru- Purwakarta


              




Bagi Saya berjalan-jalan, berpetualang, backpacking atau apalah itu namanya sudah menjadi sebuah rutinitas tersendiri yang wajib apabila ada kesempatan. Ya, mengunjungi berbagai tempat di seluruh dunia bukan hanya menjadi impian saya, tetapi juga merupakan suatu mimpi bagi petualang lainnya di seluruh dunia. Adalah sebuah keniscayaan, bahwa setiap petualang memulai perjalanannya dengan sukacita, penuh rasa ingin tahu, dan meninggalkan kesan yang tidak terlupakan di dalam setiap perjalanannya. Dan sebagai seorang petualang pemula dengan budget minim, yang seringkali melakukan perjalanannya di tempat-tempatnya terjangkau, lokasi KKNM desa Citalang yang dekat dengan beberapa lokasi wisata tentulah menggugah hati saya untuk menjelajahi. Walaupun mungkin tidaklah seindah lokasi-lokasi unggulan, namun tetap bahwa berbagai kenangan begitu membekas selama satu bulan saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa ini.
                Seorang teman berujar, bahwa “KKN itu belajar sekaligus liburan, banyak kisah yang bisa kita dapatkan selama KKN ini, dan tidak ada seorang senior pun mengatakan KKN itu membosankan, semua berkata menyenangkan”. Dapat saya katakan bahwa sayapun mempercayai itu, saya senang sekali selama KKN dengan begitu bebasnya saya dapat menjelajahi desa ini, mengunjungi pabrik genteng yang sudah berusia sangat lama, mengunjungi sawah yang sebegitu luasnya, menyusuri jalan yang sangat becek dan belum pernah di aspal di rawa gintung, hingga pergi kewaduk Cirata sampai 3 kali untuk sekedar mengobati rasa penasaran saya. Luar biasa, semuanya indah untuk di kenang, tatkala harus mengejar mobil pick up saat tidak ada angkot, bermain-main dengan anak kecil di sekitar desa, ikut mengaji bersama masyarakat, mendengar cerita dan petuah dari tokoh masyarakat, serta mengenal budaya dan kebiasaannya adalah sesuatu yang berharga. Banyak hal yang saya dapatkan. Saya menyebutnya sebagai sebuah output, sama seperti perjalanan-perjalanan saya yang lain.
                Perasaan senang ketika bercanda bersama teman-teman, sedih menanggung bersama setiap masalah yang ada, kaget ketika tiba-tiba di panggil kepala desa di saat terjadi salah persepsi dan was-was tidak bisa memuaskan ketika memasak untuk teman-teman adalah perasaan yang hingga saat ini masih membekas di hati saya dan menjadi sebuah kesan yang mendalam sebagai kenangan petualangan saya selama di Citalang.
                Citalang masihmembangun, untukmenjadisebuahlokasiwisataunggulan di Jawa Barat.Betapatidak, di masa depan desa ini akan menjadi lokasi kemping di tegalwaru, stadion sepak bola bertaraf liga nasional serta arena pacuan kuda arcamanik Bandung yang akan berpindah ke desa ini adalah sebuah berita baik meskipun mungkin dalam mewujudkannya sempat terjadi perselisihan antara pejabat pemerintah dan kaum agamawan. Terbayang sudah apabila pembangunannya telah selesai. Maka, lapangan pekerjaan baru akan terbuka lebar sehingga pengangguran di desa citalang akan semakin berkurang, warga ci talang akan lebih bangga dengan desanya, sehingga ketika seorang warga di Tanyai mengenai alamatnya maka akan menjawab dengan penuh percaya diri dan begitu lantang “Citalang”.
                Perasaan haru biru, sedih meninggalkan lokasi KKN desa Citalang, seakan tidak mau berpisah, telah merasuki sanubari saya yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan desa ini. Keramah-tamahan, kekeluargaan, dan kebersamaan yang saya dapatkan selama KKN ini membuat saya menjadi enggan untuk meninggalkannya. Benar-benar saya sudah jatuh hati dengan desa ini. Setelah ini, saya sangat tidak sabar untuk segera menunggu 2 atau 3 tahun lagi, untuk kembali bertualang kedesa ini ketika stadion sepak bola dan arena pacuan kuda telah benar-benar didirikan. Saya yakin dan pasti akan kembali ke desa ini, mengingat masih ada banyak arena petualangan lain yang masih belum saya jelajahi di sekitar kecamatan Tegalwaru.
Berpetualang adalah gaya hidup saya, dan melalui petualangan itu saya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Let’s choose the place and begine to journey, to find the meaningful of life.