Bagi Saya berjalan-jalan,
berpetualang, backpacking atau apalah itu namanya sudah menjadi sebuah rutinitas
tersendiri yang wajib apabila ada kesempatan. Ya, mengunjungi berbagai tempat
di seluruh dunia bukan hanya menjadi impian saya, tetapi juga merupakan suatu mimpi
bagi petualang lainnya di seluruh dunia. Adalah sebuah keniscayaan, bahwa setiap
petualang memulai perjalanannya dengan sukacita, penuh rasa ingin tahu, dan meninggalkan
kesan yang tidak terlupakan di dalam setiap perjalanannya. Dan sebagai seorang petualang
pemula dengan budget minim, yang seringkali melakukan perjalanannya di
tempat-tempatnya terjangkau, lokasi KKNM desa Citalang yang dekat dengan beberapa
lokasi wisata tentulah menggugah hati saya untuk menjelajahi. Walaupun mungkin tidaklah
seindah lokasi-lokasi unggulan, namun tetap bahwa berbagai kenangan begitu membekas
selama satu bulan saya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa ini.
Seorang
teman berujar, bahwa “KKN itu belajar sekaligus liburan, banyak kisah yang bisa
kita dapatkan selama KKN ini, dan tidak ada seorang senior pun mengatakan KKN
itu membosankan, semua berkata menyenangkan”. Dapat saya katakan bahwa sayapun mempercayai
itu, saya senang sekali selama KKN dengan begitu bebasnya saya dapat menjelajahi
desa ini, mengunjungi pabrik genteng yang sudah berusia sangat lama,
mengunjungi sawah yang sebegitu luasnya, menyusuri jalan yang sangat becek dan belum
pernah di aspal di rawa gintung, hingga pergi kewaduk Cirata sampai 3 kali
untuk sekedar mengobati rasa penasaran saya. Luar biasa, semuanya indah untuk
di kenang, tatkala harus mengejar mobil pick up saat tidak ada angkot,
bermain-main dengan anak kecil di sekitar desa, ikut mengaji bersama masyarakat,
mendengar cerita dan petuah dari tokoh masyarakat, serta mengenal budaya dan kebiasaannya
adalah sesuatu yang berharga. Banyak hal yang saya dapatkan. Saya menyebutnya sebagai
sebuah output, sama seperti perjalanan-perjalanan saya yang lain.
Perasaan
senang ketika bercanda bersama teman-teman, sedih menanggung bersama setiap masalah
yang ada, kaget ketika tiba-tiba di panggil kepala desa di saat terjadi salah persepsi
dan was-was tidak bisa memuaskan ketika memasak untuk teman-teman adalah perasaan
yang hingga saat ini masih membekas di hati saya dan menjadi sebuah kesan yang
mendalam sebagai kenangan petualangan saya selama di Citalang.
Citalang
masihmembangun, untukmenjadisebuahlokasiwisataunggulan di Jawa
Barat.Betapatidak, di masa depan desa ini akan menjadi lokasi kemping di
tegalwaru, stadion sepak bola bertaraf liga nasional serta arena pacuan kuda arcamanik
Bandung yang akan berpindah ke desa ini adalah sebuah berita baik meskipun mungkin
dalam mewujudkannya sempat terjadi perselisihan antara pejabat pemerintah dan kaum
agamawan. Terbayang sudah apabila pembangunannya telah selesai. Maka, lapangan pekerjaan
baru akan terbuka lebar sehingga pengangguran di desa citalang akan semakin berkurang,
warga ci talang akan lebih bangga dengan desanya, sehingga ketika seorang warga
di Tanyai mengenai alamatnya maka akan menjawab dengan penuh percaya diri dan begitu
lantang “Citalang”.
Perasaan
haru biru, sedih meninggalkan lokasi KKN desa Citalang, seakan tidak mau berpisah,
telah merasuki sanubari saya yang sudah terlanjur jatuh cinta dengan desa ini. Keramah-tamahan,
kekeluargaan, dan kebersamaan yang saya dapatkan selama KKN ini membuat saya menjadi
enggan untuk meninggalkannya. Benar-benar saya sudah jatuh hati dengan desa ini.
Setelah ini, saya sangat tidak sabar untuk segera menunggu 2 atau 3 tahun lagi,
untuk kembali bertualang kedesa ini ketika stadion sepak bola dan arena
pacuan kuda telah benar-benar didirikan. Saya yakin dan pasti akan kembali ke
desa ini, mengingat masih ada banyak arena petualangan lain yang masih belum saya
jelajahi di sekitar kecamatan Tegalwaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar